Model Penyusunan Kamus Bahasa Arab Sistem Hijaiyah - ahmad hanif

Model Penyusunan Kamus Bahasa Arab Sistem Hijaiyah

Model Penyusunan Kamus Bahasa Arab Sistem Hijaiyah



Setelah sistem fonetik selanjutnya penyusunan kamus Bahasa Arab ada:

Sistem Hijaiyah

Seletah Kholil bin Ahmad membuat sistem fonetik sistem hija’i muncul dengan penyusun sistem ini, yaitu Abu Bakar Muhammad ibn al-Hasan bin Duraid (233 – 321 H) ahli fiologi paling piawai, penyair pertama pada zaman itu dan seorang ahli tata bahasa terkemua dari Basrah dengan kamusnya bernama Jamhara fi’l-lugha جمرة اللغة terdiri 4 jilid. Diperkuat oleh Abu al-Husain Ahmad bin faris Zakaria al-Qazwini ar-Razi (329 – 395 H) dengan kitabnya Maqayis al-Lughah/ مقاييس اللغة dan Al Mujmal. Ibn Duraid dan Ibn Faris adalah peletak sistem hijaiyah. 

 

Latar Belakang Sistem Hijaiyah

 

Evaluasi Kitab al-‘Ain, membuat sistem baru kamus bahasa arab karena sistem Kholil bin Ahmad memiliki kelemahan yaitu adanya kesulitan dalam mencari kata, memahami makna kamus fonetik seperti (Al- ‘Ain). Juga karena tidak semua orang menghafal tajwid/makhorijul huruf dan tidak bisa digunakan karena makhroj bahasa arab berbeda dengan orang bukan arab/kurang meluas segi anunya. Lebih dari itu, kamus Al- ‘Ain harus mempelajari Qira’at dan Qira’at pada saat itu banyak sekali. Maka beliau-beliau membuat sistem hijaiyah.

 

Memilih Tartib Hija’I yang sudah dikembangkan oleh Nasr bin Ashim makin populer pada masa itu, maka Ibn Duraid dan Ibn Faris menjadikan dasar ini sebagai menyusun sistem hijaiyah. Supaya lebih mudah dikarang dan digunakan.

 

Teori Dasar Penyusunan Sistem Hijaiyah

 

1.     Taqsim al-Bina’, mengambil dari Kholil tetapi disederhanakan menjadi:

a.     Sunai Mudho’af 

b.     Sulasi Mudho’af

c.     Ruba’I Mudho’af

d.     Khumasi Mudho’af

2.     Tartibul al-Huruf, pencarian kamus dari Ibn Duraid itu (Hijaiyah lurus) dan Ibn Faris (Hijaiyah balik/berputar). ا ب ت ث ج ح خ د ذ رز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن ه وي

Alur hijaiyah lurus Ibn Duraid  (aku masih bingung sob, jdi aku merahin aja ya)

باب الثانية المضاعف (جح جخ جد جذ چر جز جس جش جص جض الخره...)


Alur hijaiyah balik Ibn Faris (aku masih bingung sob, jdi aku merahin aja ya)

باب الجييم والراء(جرز جرس جرش جرض جرع جرف الي آخره...)

 

3.     Tarlib al-Kalimat, membolak-balik huruf dari kata (كتب\كبت\تبك\تكب\بتك\بكت)

 

Cukup menggunakan tartibul HIja’I dari Nasr bin Ashim

 

Teknik Pencarian Sistem Hijaiyah 

 

1.     Membuang huruf zaidah dan menjadi huruf mujarod/kata dasar

2.  Tahdid Bina’ mencari (sunai, sulasi, ruba’I atau khumasi) lalu merujuk ke pada kitab dan BAB/tema

3.     Awal huruf, mencari huruf dari Nasr bin Ashim lebih dahulu 

كشر (ا ب ت ث ج ح خ د ذ رز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن ه وي) huruf utama ‘ain fi’il yaitu ك.

 

Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Hijaiyah

 

Kelebihan

1.     Jelas lebih mudah dibanding Kitab al- ‘Ain kamus Kholil bin Ahmad

2.     Kamus Arab saat itu kian populer karena tartib Hija’I masih populer ditambah keterbaruan sistem hijaiyah ini.

3.     Sistem Kamus pisah dari Qiro’at, menjadi bidang ilmu bahasa bukan ilmu Qiro’at Al-Qur’an

 

Kelemahan

1.     Mulai Des-Intergrasi/disintegrasi/tidak menyatunya Leksikologi dan Ilmu Qiro’at. 

 

 

Contoh pencarian kamus sistem hijaiyah 


Sebenernya menurut saya sendiri hanif, seperti kamus-kamus sekarang yang mana mencari asal katanya terdahulu lalu mengurutkan dari fa’ fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’il untuk Sulasi Mudho’af, 

قال – قول – ق (ا ب ت ث ج ح خ د ذ رز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن ه وي) - قو (ا ب ت ث ج ح خ د ذ رز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن ه وي)



Sistem Al Qafiyah Sajak atau Sastra 

 

 

Abu Nasr Ismail ibn Hammad Al-Jawhari lahir di Kota Farab, meninggal pada 393 H yaitu seorang leksikografer di Turki. Ia menulis sebuah buku berjudul الصحاح اللغة al-Sihah Fi Al-lughah, yaitu buku kamus Bahasa Arab dengan penyusunan didasarkan pada urutan terakhir dari sebuah kata seperti sajak dalam syair. 

 

Kamus Al-Sihah ini berisi 40.000 kata, dengan system urutan abjad dengan huruf terakhir dari akar kata menjadi kriteria urutan pertama. 

 

Dasar Sistem 

 

Beberapa cendekiawan mengaitkan penggunaan sistem ini sama dengan sistem rima. Sistem dasar sistem kamus ini berupa sajak (huruf terakhir di mana puisi).

 

Teknik Pencarian

Mengumpulkan kata-kata Bahasa dan mengarunya menurut huruf alfabet, 

 

 

Kelebihan dan Kekurangan

 

- Mengabaikan bentuk dan struktur Bahasa

- Terjadinya kesalahan tata Bahasa dan morfologi di dalam kamus,

- Menghubungkan beberapa hadist nambi dengan selain perawi, 

- Mengubungkan beberapa hukum arab dengan Nabi 

Mohon untuk berpikir dua kali sebelum komentar