Disclaimer! 21+
Ngobrolin soal pelecehan seksual pada anak di bawah umur, kebanyakan kita akan mengarah ke edukasi seks. Emang sejauh mana pemahaman kalian soal Sex Education?
Jangan-jangan cuma tau perawan, penis besar, menstruasi aja ...
Sebab Kita Semua Gila Seks
Dewasa ini, kita salah ngartiin edukasi seks. Edukasi Seks itu bukan cara bersetubuh biar nikmat atau puas, edukasi seks itu cara ngerawat kelamin kita. Gimana jaga kebersihan biar nggak kena penyakit, gimana jaga privasi biar aman dan nggak disalahgunakan.
Seks itu artinya kelamin yang udah diberi Tuhan sejak lahir, cuma ada dua, laki-laki dan perempuan. Kalau gender, kepribadian seseorang yang kebentuk dan kebangun di lingkungan atau masyarakat. Contohnya, maskulin, feminin, netral dan seterusnya.
Di tulisan ini, saya udah ngerangkum beberapa kesimpulan dari buku “Sebab Kita Semua Gila Seks.” Boleh setuju, boleh nggak. Tapi, saya saranin buat baca secara langsung dulu, karena …
Buku yang ditulis oleh Ester Pandiangan ini, membahas ketabuan kita soal seks dan ngajak kita biar nggak tabu lagi ngomongin seks. Khususnya perempuan yang kurang punya ruang buat ngomongin seks. Yang kalau ngomongin seks dicap murahan, nggak bermoral, nggak terhormat ...
Akibat Menabukan Seks
Entah kenapa kita menabukan seks. Kalau kebanyakan dari kita, nggak pernah ngobrolin seks sama orang tua. Bahkan orang tua malah ngelarang ngomongin itu, tabu katanya. Hal kayak gitu jadiin kita kurang pengetahuan soal seks. Padahal itu penting bagi orang tua, biar tau perkembangan anak itu sampai mana.
Dalam Psikoanalisis (Sigmund Freud), pengalaman masa kanak-kanak itu berpengaruh ke masa depannya. Kebutuhan seksual anak tiap masa beda, anak usia 0-18 bulan kebutuhan seksnya di mulut, misalnya. Kalau kebutuhan seksnya nggak dipenuhi, akibatnya bisa jadi anak akan gigit-gigit jari.
Orang dewasa pun perlu terbuka ngomongin seksual, bukan aktivitas seksnya tapi dampak yang dialami nanti. Contoh permasalahan, ada perempuan yang ngerasa jadi objek seksual laki-laki. Kenapa itu bisa terjadi? Ya, karena menabukan seks. Yang laki-laki nggak tau kebutuhan seksual perempuan, yang perempuan nggak mau terbuka soal seksualnya ataupun sebaliknya.
Misal lagi. Kita lebih takut berhubungan seks karena bisa hamil daripada kena penyakit kelamin. Orang yang kena penyakit kelamin nggak akan bisa lagi berhubungan seks. Di sini, saya bukan nguatin alasan biar ngeseks ya ... tapi ngerawat alat kelamin kita, biar sehat, biar nggak kena penyakit, khususnya kebersihan. Biasanya laki-laki yang sering ngeremehin soal kebersihan. Kayak, nggak ganti celana dalam sehari sekali atau nggak nyuci kelamin habis kencing.
Walaupun ngomongin seks sangat dibatasi oleh budaya dan agama, tapi kita tetap boleh diskusiin sama orang yang kita percayai. Kenapa harus tabu, kalau semua orang emang butuh seks dan mungkin juga ada yang menggilai-nya. Kenapa harus malu, kalau seks itu nggak mandang latar belakang atau penampilan dan mungkin juga ...
... agamis nggak menjamin orang berpikir sehat Ketika membahas soal selangkangan.
